Rabu, 21 Februari 2018

Donat dari Kaos Kaki



Kelompok 5:

  1. Muhammad Kharis Abdillah
  2. Puan Candra Syahanani
  3. Salsabila Dewi Amalia
  4. Ulfah Jaafar Maysaroh
Alat dan Bahan:
  • Kaos kaki                     Rp 15.000,00
  • Kain flanel                   Rp 1.500,00
  • Dakron                         Rp 5.000,00
  • Lem tembak/bakar       Rp 2.000,00
  • Hiasan donat                Rp 5.000,00
  • Gunting dan pulpen     Sendiri
Langkah Pembuatan:
  1. Potong ujung kaos kaki
  2. Lipat pada ujungnya
  3. Isi dakron pada lipatan tadi
  4. Lalu, selimuti lipatan tadi dengan bagian kaos kaki yang tidak terlipat
  5. Lakukan terus menerus hingga bagian kaos kaki tersebut habis 
  6. Tempelkan bagian akhir kaos kaki menggunakan lem tembak
  7. Potong kain flanel sesuai pola yang diinginkan
  8. Tempelkan pada sisi tempat menempel bagian akhir kaos kaki tadi
  9. Tempeli dengan hiasan
  10. Donat dari kaos kaki dapat digunakan untuk menancapkan jarum, hiasan kulkas, gantungan kunci, dan sebagainya 

Contoh:

Hasil gambar untuk doughnuts stress toy

Senin, 12 Februari 2018

Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah suatu kondisi dimana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam paru-paru (organ yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke dalam darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas). Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi.

Asma

Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.

Tuberculosis (TBC)

Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosisPenyakit ini ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.

Pneumonia

Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada pengidap pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan membengkak dan dipenuhi cairan.

Faringitis

Faringitis adalah inflamasi atau peradangan pada faring, yakni salah satu organ di dalam tenggorokan yang menghubungkan rongga belakang hidung dengan bagian belakang mulut. Dalam kondisi ini, tenggorokan akan terasa gatal dan sulit menelan.
Sebagian besar kasus faringitis disebabkan oleh virus, dan beberapa kasus lainnya disebabkan oleh bakteri, seperti bakteri grup A streptococcus. Faringitis karena virus atau bakteri ini dapat menular pada orang lain. Penyebaran tersebut bisa terjadi melalui udara (misalnya menghirup butiran air ludah atau sekresi hidung yang dikeluarkan oleh penderita) atau melalui benda-benda yang sudah terkontaminasi oleh virus dan bakteri.

Tonsilitis

Amandel atau tonsil merupakan dua kelenjar kecil yang terdapat di dalam tenggorokan. Organ ini berfungsi sebagai pencegah infeksi, terutama pada anak-anak. Seiring  dengan perkembangan umur, sistem kekebalan tubuh mereka makin kuat dan perlahan-lahan tugas tonsil sebagai penangkal infeksi mulai tergantikan. Ketika peran tonsil sudah tidak dibutuhkan lagi, kedua kelenjar ini kemudian berangsur-angsur menyusut.
radang-amandel-alodokter
Penyebab radang amandel atau tonsilitis pada umumnya adalah virus dan selebihnya disebabkan oleh bakteri. Mereka yang menderita tonsilitis akan mengalami sakit kepala, demam, nyeri tenggorokan saat menelan, sakit telinga, dan batuk. Gejala biasanya akan pulih dalam tiga hingga empat hari.
Meski sebagian besar kasus tonsilitis tidak tergolong serius, namun tetap disarankan untuk menemui dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala yang berlangsung lebih dari empat hari dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan atau gejala menjadi makin parah yang membuat Anda sama sekali tidak bisa makan atau bahkan kesulitan bernapas.
Gejala
Gejala radang amandel atau tonsilitis biasanya akan pulih dalam waktu 3-4 hari. Gejala-gejala radang amandel meliputi:
  • Sakit tenggorokan
  • Tonsil berwarna kemerahan dan bengkak
  • Kesulitan atau rasa sakit saat menelan
  • Nyeri telinga
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Lelah
  • Sakit perut, terutama pada anak-anak
  • Demam
  • Perubahan atau kehilangan suara
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Munculnya bintik-bintik nanah pada amandel
  • Bau napas
Pada kasus tonsilitis yang diakibatkan oleh infeksi virus, seperti virus pilek atau flu, gejala yang muncul pada umumnya dinilai lebih ringan daripada tonsilitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti infeksi streptococcal.
Kenalilah gejala tonsilitis pada anak-anak, meski mereka tidak dapat menggambarkan rasa sakit yang mereka derita. Anda dapat mencurigai anak terkena tonsilitis jika dia:
  • Rewel
  • Menolak makan
  • Terus-menerus mengeluarkan air liur akibat kesulitan atau sakit saat menelan
Penyebab
Walau bisa disebabkan oleh bakteri, sebagian besar kasus radang amandel atau tonsilitis disebabkan oleh virus. Penularan bakteri atau virus tersebut bisa terjadi melalui:
  • Kontak langsung, misalnya ketika tanpa sengaja Anda turut menghirup percikan air liur akibat bersin atau batuk di udara yang dikeluarkan oleh penderita penyakit ini.
  • Kontak tidak langsung, misalnya ketika Anda tanpa sengaja memegang permukaan benda yang telah terkontaminasi virus atau bakteri, kemudian memegang mulut atau hidung Anda.
Bakteri penyebab tonsilitis umumnya berasal dari kelompok streptococcus. Sedangkan virus penyebab radang amandel di antaranya adalah:
  • Parainfluenza. Ini merupakan virus penyebab penyakit pernapasan pada anak dan radang kotak suara (faringitis).
  • Influenza, virus penyebab flu.
  • Rhinovirus, virus penyebab pilek.
  • Rubeola, virus penyebab campak
  • Adenovirus, virus penyebab diare.
  • Enterovirus, virus penyebab penyakit mulut, kaki, dan tangan.
  • Epstein-Barr, virus penyebab demam kelenjar
Anak-anak usia prasekolah hingga yang berusia pertengahan remaja lebih berisiko terkena tonsilitis. Karena pada kisaran usia tersebut, interaksi dengan kawan-kawan sebaya sangat tinggi sehingga peluang virus atau bakteri untuk menular sangat tinggi juga. Tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri paling sering dialami anak berusia 5-15 tahun, sementara yang disebabkan oleh virus jarang dialami oleh anak yang lebih muda usianya. Walau demikian, penyakit ini jarang timbul pada anak yang berusia di bawah dua tahun.

Komplikasi
Sebenarnya radang amandel atau tonsilitis jarang menimbulkan komplikasi. Komplikasi biasanya timbul jika kondisi ini tidak ditangani, beberapa di antaranya:
  • Infeksi telinga bagian tengah akibat bakteri.
  • Apnea tidur obstruktifKondisi yang terjadi ketika dinding tenggorokan menjadi relaks saat tidur yang menyebabkan susah saat bernapas. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan buruknya kualitas tidur penderita.
  • Quinsy atau abses peritonsilyaitu munculnya gumpalan-gumpalan nanah pada amandel dan dinding tenggorokan. Mereka yang mengalami komplikasi ini akan merasakan sakit di tenggorokan, mengeluarkan bau napas tidak sedap, sakit kepaladan sakit telinga, sulit berbicara, demam tinggi, dan pembengkakan di dalam mulut dan tenggorokan.
  • Glomerulonephritisyaitu pembengkakan di saringan ginjal. Penderita komplikasi ini akan mengalami penurunan nafsu makan dan muntah-muntah.
  • Demam rematik, yaitu kondisi yang menyebabkan radang di sekujur tubuh dengan gejala berupa ruam kulit dan nyeri sendi.
  • Demam scarlet atau skarlatina, yaitu kondisi yang menyebabkan kulit penderita dipenuhi ruam atau bercak berwarna kemerahan.

Pencegahan Radang Amandel (Tonsilitis)

Tonsilitis yang disebabkan oleh virus maupun bakteri bisa dicegah dengan menjaga kebersihan diri, misalnya dengan mengajar anak mengenai kebiasaan cuci tangan yang baik dan benar. Langkah pencegahan lainnya, antara lain:
  • Gunakan saputangan atau tisu untuk menutup hidung dan mulut ketika batuk atau bersin. Segera buang tisu yang telah digunakan ke tempat sampah.
  • Hindari menggunakan alat makan maupun minum secara bergantian, khususnya meminjami seseorang yang sedang sakit.
  • Disarankan untuk mengganti sikat gigi setelah pasien didiagnosis tonsilitis.
Pengobatan
Sebagian besar kasus tonsilitis akan sembuh dalam waktu satu minggu. Tidak ada obat khusus untuk menangani kondisi ini. Anda dapat meredakan gejala penyakit ini di rumah, misalnya nyeri tenggorokan, menggunakan obat pereda rasa sakit yang dijual bebas, seperti ibuprofenparasetamol, atau aspirin. Namun aspirin sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak yang masih berusia di bawah 16 tahun.
Pastikan Anda membaca petunjuk mengenai dosis dan cara penggunaan obat yang tertera pada kemasan. Atau jika ragu, Anda bisa bertanya pada dokter. Pemakaian obat secara tepat dinilai penting agar terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan sekaligus mencegah overdosis.
Untuk mendukung pemulihan, pastikan Anda atau anak Anda beristirahat dengan cukup dan tetap perhatikan asupan makanan bergizi dan minum agar tidak mengalami dehidrasi, meski pada saat itu tenggorokan terasa sakit. Kekurangan cairan dapat membuat gejala lain seperti sakit kepala memburuk dan menyebabkan dehidrasi.
Pengobatan lain yang bisa dilakukan sebagai langkah alternatif bagi orang dewasa adalah berkumur dengan campuran setengah sendok teh garam dan 250 ml air yang dilarutkan untuk mengatasi sakit tenggorokan.
Jika kemudian Anda pergi ke dokter, dan menurut hasil pemeriksaan, Anda atau anak Anda dinyatakan menderita tonsilitis akibat bakteri, dokter tidak akan langsung memberikan antibiotik jika gejala yang dirasakan belum parah.
Pengobatan antibiotik pada kondisi ringan dikhawatirkan dapat memicu kekebalan bakteri terhadap antibiotik, sehingga tubuh nantinya tidak akan mampu melawan infeksi bakteri yang tergolong serius. Pada sebagian kasus, antibiotik bahkan tidak mempercepat proses penyembuhan, melainkan menyebabkan efek samping mual dan sakit perut.
Antibiotik akan diberikan dokter jika gejala radang amandel dinilai sudah parah dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pengobatan dengan antibiotik juga bisa diberikan jika sistem kekebalan tubuh Anda atau anak Anda sedang lemah lemah. Jika antibiotik oral tidak mempan, dokter biasanya akan memberikan antibiotik melalui infus di rumah sakit sesuai dengan jenis antibiotik yang cocok dengan pasien.

Operasi Pengangkatan Amandel (Tonsilektomi)

Prosedur ini akan direkomendasikan dokter jika pasien mengalami tiga kondisi berikut.
Pertama, jika gejala tonsilitis pasien sudah makin parah sehingga mereka benar-benar kesulitan untuk makan, tidur, atau bernapas.
Kedua, jika pasien menderita tonsilitis bakteri yang sudah tidak bisa ditangani lagi oleh antibiotik.
Ketiga, jika pasien menderita tonsilitis kronis yang kerap kambuh.
Tonsilitis yang bersifat jangka panjang atau kronis terlihat dari pasien yang mengalami:
  • Lebih dari tujuh kali dalam satu tahun.
  • Lebih dari lima kali setahun dalam dua tahun terakhir.
  • Lebih dari tiga kali setahun dalam tiga tahun terakhir.
Berikut ini adalah jenis-jenis operasi tonsilektomi:
  • Operasi standar, yaitu prosedur pengangkatan tonsil (amandel) dengan menggunakan pisau bedah.
  • Sinar laser, yaitu prosedur pengangkatan tonsil dengan menggunakan laser.
  • USG, yaitu prosedur pengangkatan tonsil dengan menggunakan gelombang ultrasound berenergi tinggi.
  • Diatermi, yaitu prosedur penghancuran jaringan dan pengangkatan tonsil dengan menggunakan suhu panas.
  • Ablasi dingin, yaitu prosedur yang sama dengan diatermi, namun menggunakan suhu yang lebih rendah, yaitu sekitar 60 derajat celcius.
Setelah melakukan tonsilektomi, biasanya Anda akan merasakan sakit di area yang dioperasi dan dapat berlangsung 1-2 minggu. Pada minggu pertama, sakit akan terasa memburuk. Bahkan dalam beberapa kasus, ada yang mengalami nyeri telinga pasca-tonsilektomi. Hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena Anda dapat mengonsumsi obat pereda rasa sakit.
Berikut ini adalah saran-saran yang dapat Anda lakukan jika Anda atau anak Anda telah menjalani prosedur tonsilektomi.
  • Minumlah banyak cairan, namun hindari minuman yang mengandung asam, seperti jus jeruk, agar rasa sakit yang dirasakan tidak bertambah.
  • Meski sulit menelan setelah menjalani operasi, namun usahakan untuk tetap mengonsumsi makanan padat, karena akan membantu penyembuhan lebih cepat.
  • Pastikan untuk tetap menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi atau menggunakan mouthwash untuk mencegah timbulnya infeksi.
  • Pastikan anak Anda tidak melakukan aktivitas di luar rumah selama dua minggu, misalnya, bermain atau bersekolah, untuk mencegah dia tertular infeksi dari teman-temannya.
Pendarahan kecil pada bagian amandel yang diangkat merupakan hal yang biasa terjadi pasca tonsilektomi. Biasanya berlangsung selama 1-10 hari setelah operasi dan akan sembuh dengan sendirinya. Segera minta pendapat atau bantuan medis jika perdarahan menyebabkan pasien batuk yang mengandung darah.




Influenza

Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan (sistem yang terdiri dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru). Gejala-gejala flu yang biasa dirasakan di antaranya adalah demamsakit kepalabatuk-batuk, pegal-pegal, nafsu makan menurun, dan sakit tenggorokan.

Volume Pernapasan

Volume udara pernapasan dapat diukur menggunakan respirometer. Secara garis besar, volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi enam sebagai berikut.

a. Volume tidal (tidal volume)

yaitu volume udara pernapasan(inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 500 cc (cm3) atau 500 mL.

Frekuensi Pernapasan

Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit, dari dalam ke luar tubuh atau dari luar ke dalam tubuh. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.

Mekanisme Pernapasan Manusia

Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas merupakan gerak reflek yang terjadi pada otot-otot pernapasan.
Reflek bernapas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di dalam sumsum penyambung (medulla oblongata). Oleh karena itu seseorang dapat menahan, memperlambat atau mempercepat napasnya, ini berarti bahwa reflek napas juga di bawah pengaruh korteks serebri. Pusat pernapasan sangat peka terhadap kelebihan kadar karbondioksida dalam darah dan kekurangan oksigen dalam darah (Syaifuddin, 2006).

Organ Pernapasan Manusia

Organ-organ pernapasan adalah bagian-bagian tubuh manusia yang berfungsi sebgai alat bernapas.
Saat manusia bernapas akan terjadi proses memasukkan oksigen (O2) dari lingkungan ke dalam tubuh, kemudian proses mengeluarkan karbondioksida (CO2) dari dalam tubuh ke lingkungan.
Agar kita lebih paham, sekarang mari kita pelajari apa saja organ-organ pernapasan yang dimiliki oleh manusia secara berurutan dari bagian yang paling luar.

Teleskop

PENGERTIAN TELESKOP Teleskop adalah sebuah alat bantu penglihatan (optik) untuk mengamati benda-benda yang jauh terutama benda yang berad...